Minggu, 27 September 2015

Ranca Upas Ciwidey Bandung

Kita pergi hari Sabtu, 26 September 2015. Pukul 13.00 WIB kita sudah berkumpul di rumah Widi. Sebagian teman-teman pergi menggunakan mobil, sebagian lagi menggunakan motor, termasuk aku dan Dilan menggunakan motor.


Ranca Upas yang berganti nama menjadi Kampung Cai Ranca Upas adalah salah satu tempat objek wisata yang terletak di Desa Alam Indah, Kecamatan Ranca Upas, Ciwidey, Bandung, Jawa Barat.
Lebih tepatnya lagi Ranca Upas terletak setelah wisata alam Kawah Putih Ciwidey. Berjarak sekitar 50 km di arah selatan dari pusat kota Bandung.
Ranca Upas Ciwidey ini memiliki luas kurang lebih 215 hektar. Udara disini sangat sejuk dan melegakan karena lokasinya yang berada di ketinggian 1.700 meter pdl.


Sebelum pergi untuk berkemah, kita harus mempersiapkan perlengkapannya jauh-jauh hari, tujuannya agar perkemahan lancar dan aman.
Kalaupun kita tidak mempunyai perlengkapan atau peralatan camping yg lengkap, kita bisa sewa di tempat, ini dia list harganya :

1. Tiket Masuk :  10.000 - 20.000
2. Parkir Mobil : 10.000
3. Parkir Motor : 5.000

4. Book area diatas 10-40 orang : 500.000
5. Tenda 2-3 orang : 150.000
6. Tenda 4-6 orang : 250.000
7. Tenda 5-7 orang : 300.000
8. Tenda 10-12 orang : 35.000
9. Matras : 10.000
10. Sleeping Bag : 20.000
11. Kayu Bakar : 15.000
12. Genset : 800.000
13. Petromax dengan gas tabung kecil : 50.000
14. Mandi Air Panas : 15.000-20.000
15. Beli makan rusa : 5.000

Cp : Pak Encep 08532000743. Pak Subarno 081321771810, Pak Adji 085220042733

Pukul 14.00 WIB kita pun berangkat, kita melewati jalan Soreang. Kebetulan di jalan macet, karena sedang ada pertandingan Persib di Stadion Jalak Harupat.

Pukul 14.30 WIB, kita sampai disana. Tapi aku dan Dilan yang sampai pertama.
Sambil menunggu kita sholat dulu di mushola.

Banyak sekali pengunjung yang akan berkemah juga, baik itu acara dari kampus, keluarga, sekolah, ataupun komunitas-komunitas lainnya.

Akhirnya teman-teman yang lain pun sampai.
Dan kita langsung menuju tempat yang paling kosong dan sepi. Mengapa sepi? Yaa supaya terasa banget alam dan perkemahannya, hehe.

Kita pun langsung memasang tenda sebanyak dua buah, karena yang ikut lumayan banyak.

Sebagian memasang tenda, sebagian lagi membuat api unggun, dan tempat masak.






Semakin malam udara semakin dingin, dan alhamdulillah tidak hujan.
Kita pun bergantian untuk sholat, setelah sholat isya kita makan nasi liwet bersama yang sudah di siapkan di atas daun pisang oleh mamah Widi.

Karena dingin kita pun melingkari api unggun, bernyanyi bersama, membakar jagung, bercanda dan tertawa bersama.




Hari sudah malam, udara semakin dingin, kabut dari gunung mulai turun, sebagian sudah tidur di dalam tenda. Tapi aku, Dilan, Alan, Duney, Dwi, Widi, Kang Agus, dan Ujang masih di luar menggunakan sleeping bag dan sepertinya lebih dingin di dalam tenda daripada di luar :D

Kita pun mencoba untuk tidur, tapi rasanya sulit sekali, mungkin karena kedinginan dan membuat lapar jadinya kita membuat mie saja.

Tidak terasa waktu sudah menunjukkan Pukul 02.00 WIB, disinilah puncaknya yang paling dingin, karena kabut semakin turun. Teman-teman menyalakan kembali api unggun. Pukul 03.00 WIB barulah kita bisa tidur.

Adzan subuh sudah terdengar, aku dan Dilan pun ke mushola untuk sholat.
Setelah sholat kita menuju ke warung-warung yang ada disana. Kita memesan teh manis hangat, sambil menikmati gorengan yang dingin seperti baru dari lemari es hehe :D

Pukul 06.30 WIB kabut mulai hilang, dan matahari mulai muncul. Aku dan Dilan kembali ke tenda. Teman-teman yang lain pun rupanya sudah bangun, dan menyiapkan sarapan.


Pagi ahri ini, sangat bagus untuk berphoto-photo..




Selain tempat untuk berkemah, Ranca Upas juga menyediakan tempat seperti Outbond, Water Boom, dan yang paling terkenal adalah Penangkaran Rusa..





Setelah selfie dengan rusa, kami pun bersiap-siap untuk pulang.

Terimakasih untuk Perkemahan Sabtu Minggu ini.
Terimakasih kepada Allah SWT juga karena kita masih diberi kesempatan untuk menikmati indahnya ciptaan-Mu :)

Minggu, 16 Agustus 2015

Stone Garden Geo Park Cipatat dan Goa Pawon

Hari Minggu, 16 Agustus 2015. Aku diajak pergi bermain ke Stone Garden oleh teman-temanku, Alan, Widi, dan Rizal.





Apa sih Stone Garden itu?
Sebuah objek wisata, yang terdapat taman batu, perkumpulan bebatuan, dari mulai yang kecil hingga yang besar, dan memiliki pemandangan yang mengagumkan untuk dikunjungi. Lokasinya berada di ketinggian puncak 907 meter di atas permukaan laut, Cipatat, Padalarang, Bandung Jawa Barat.

Aku dijemput oleh teman-temanku pukul 14.00 WIB. Kita pergi menggunakan motor, karena jarak yang tidak terlalu jauh. Hanya satu jam kurang kita sampai kesana.

Tapi sebelum menuju Stone Garden, kita memutuskan untuk mengunjungi Goa Pawon terlebih dahulu. Goa Pawon letaknya bersebelahan dengan Stone Garden.
Tiket masuk ke Goa Pawon sebesar Rp. 5500, dan untuk parkir sebesar Rp. 3000.

Goa ini sebenarnya adalah sebuah situs purbakal yang terletak di Desa Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat, Padalarang.
Disana terdapat banyak monyet-monyet yang dibiarkan berkeliaran.


Saat memasuki Goa ini akan terasa bau kotoran kelelawar, karena sangat banyak sekali kelelawar yang bergelantungan disana.
Goa ini tidak terlalu besar, tapi didalamnya terdapat view-view yang bagus untuk berfoto selfie, tapi hati-hati loh, disini tidak boleh berkata kasar alias sompral.











30 menit kita berada di dalam Goa ini.
Karena takut kehabisan indahnya Sunset, kita langsung saja untuk menuju Stone Garden.

Pertama, kita memilih Rute mendaki, hmmmm sepertinya cukup terjal dan menanjak hingga sejauh 1,5 Km. Perlu kondisi prima untuk menaik ke puncak Stone Garden ini. Dan memang benar, meskipun sudah membawa minum, tenaga sudah terkuras habis. Apalagi kita sekarang jarang olahraga. Oooooooh lemes sekali kaki ini. Karena aku tidak menggunakan kacamata, pusing ingin pingsan pun datang. Dan akhirnya kita memutuskan untuk kembali turun dan lebih baik menggunakan motor untuk menuju Stone Garden.
Karena sudah lemas sekali, saat turun aku terjatuh. Untung di pegangi oleh Alan dan Rizal. Meskipun begitu kita tetap tertawa riang dan semangat.

Hmmmm rupanya memang enak menggunakan motor, cepat sampainya, dan tidak capek juga.
Kita membayar parkir lagi Rp. 2000, dan harga tiket masuknya sebesar Rp. 3000.

Dari tempat parkir sudah terlihat betapa indahnya pemandangan di taman batu ini. Kita pun sudah tidak sabar untuk mencapai puncaknya.








Ada beberapa bendera Negara kita tercinta ini dikibarkan. Banyak juga pengunjungnya. Tourist pun ada.





Untuk menuju puncak ini, kita harus melewati batu-batu terjal dan tajam, sehingga kita berjalan pelan, kalau tidak kita bisa jatuh dan terbentur ataupun tertusuk.

Waaaaaaaaaaaaaaaaaaaw how not beautiful the scenery.
Betapa agung karya-Nya.
Pokonya gak akan nyesel deh kesini meskipun melewati Rute jalan kaki yang terjal dan menanjak tadi.

Kita langsung berfoto selfie sebanyak-banyaknya.
Sambil menunggu sunset, dan menghilangkan rasa lelah kita pun minum dan makan yang tadi kita beli di bawah.






Sunset pun datang..
Kereeeeen sunset disini bisa dipegang hahahaha..















Setelah puas mengambil gambar2 yang bagus dan magrib pun tiba, kita memutuskan untuk pulang.
Dingin pun mulai terasa.
Meskipun malam dan tidak berlampu, pemandangan disini tetap terlihat indah.

Kita kembali ke rumah sekitar pukul 19.00 WIB.

Silahkan bagi yang ingin menjelajah di puncak batu ini, harga terjangkau, pemandangannya pun sangat menakjubkan :D

Thanks teman-teman untuk jalan-jalan kali ini.
Thanks Allah, ciptaan-Mu yang luar biasa sungguh tiada henti-hentinya di tunjukkan kepada kami.

Di tunggu ya postinganku selanjutnya :D ..

Senin, 03 Agustus 2015

Yogyakarta, Malioboro dan sekitarnya :D

Assalamualaikum..
Kenalin, namaku Mayang, asli Bandung..
Kali ini aku mau ceritain petualangan ku dan my crazy friends about our journey to Djogja city..
Awalnya sih Backpack, tapi.....

Day 1 :

Di mulai pada pagi hari Kamis 30 Juli 2015 pukul 04.00 WIB, aku sudah di jemput oleh teman2ku untuk menuju Stasiun Kiaracondong, karena Kereta Ekonomi Pasundan jurusan Kiaracondong-Lempuyangan pergi jam 05.30 WIB.
Tidak lama kemudian akhirnya kita sampai juga di ST. Kiaracondong, dan langsung naik kereta yang dituju.
By the way, seharusnya kita pergi 6 orang, karena salah satu temanku gak ikut dan my boyfriend juga gak ikut, so hanya berempat, tapi itu tidak menjadi masalah.

Memesan tiket kereta atau yang lainnya itu harus jauh2 hari, kalo ngga ya kita ga bakal kebagian tiket, apalagi saat High Season atau saat liburan, tiket pulang pun begitu, karena takutnya kehabisan tempat. Tiket bisa dipesan di Indomart, atau bisa langsung ke customer di Stasiun terdekat.
Perginya kita pakai KA Ekonomi Pasundan, jarak tempuh kurang lebih 9 jam, dgn harga Rp. 90.000. Pulangnya kita pakai KA Ekonomi Kahuripan jarak tempuh sama, harganya Rp. 100.000.

Sambil menunggu lama perjalanan, kita berbincang2, ngemil, makan, tidur, dan yang pasti gak lupa yaitu selfie dan menikmati sunrise dalam kereta, hehehe...


Penantian panjang selama 9 jam akhirnya tiba juga, kita tiba di ST. Lempuyangan pukul 14.10 WIB, huuuuuh lelahnya, tapi lebih lelah menanti yang tidak pasti sih daripada lelah menanti perjalanan ke Djogja :p

Dari STA. Lempuyangan kita berjalan sekitar 1 km menuju malioboro. Puanasssss banget, siap2 deh muka gosong :(
Lagi asyik jalan, lalu ada seorang bapak2 yg menawarkan penginapan dgn harga sgt murah, berhubung kita blm booked penginapan karena saat menghubungi customer banyak no tlp yg susah di hubungi.

Sampai juga di Malioboro.. yeaaaaay Djogjaa !!!

This is my crazy friends, Charles, Dimas, Linda, and Me :D
Penginapan2 dan hotel2, berada di Jl. Sosrowijayan atau di Jl. Dagen..
Kita memilih di Jl. Sosrowijayan. Banyak orang yang menawarkan penginapan, becak, dan lain2.
Sebelum ke penginapan yang di tawarkan oleh Bapak2 tadi di jalan, kita mencari dulu penginapan yang lain. Hmmmm namanya backpack kita tidak membawa begitu banyak uang, so kita harus mencari penginapan sesuai budget hehe..

Alhasil akhirnya kita menghubungi Pak Heru, bapak yang menawarkan penginapan paling murah, Rp. 40.000/ malam/kepala.
Lokasinya masih di Jl. Sosrowijayan, dekat dengan Gereja ada Gang kecil pakai pintu besi, nah masuk aja..
Memang, penginapan ini ternyata rumah milik beliau, ada 2 kamar yang tidak terpakai. Gak apa2 gak besar juga yang penting tempatnya nyaman dan pelayanannya ok :D

Sebelum masuk kamar, kita ngobrol2 cantik dulu di ruang tamu, perkenalan, dan lain2..
Ternyata Pak Heru memiliki perusahaan di Cihanjuang-Cimahi yang kebetulan dekat dengan daerah rumah kita. Jadi yaa beruntung sekali kita bertemu Pak Heru disini, selain ramah, baik, beliau juga sangat membantu dlm perjalanan liburan kita di kota kelahirannya ini :D

Oh iya apabila ada yang berminat untuk menginap di rumah Pak Heru, ini kontaknya 08179436484..

Kita istirahat sebentar, dan siap2 untuk nanti malam jalan2 di Malioboro, sekalian cari makan..

Setelah sholat magrib, kita langsung cuusss jalan2 di malioboro..
Banyak angkringan disana, tapi kita memilih Angkringan Lik Man, karena angkringan tersebut adalah angkringan yang paling pertama ada..
Lokasinya berada di samping STA. Tugu..

Menu makan kita yaitu, Nasi Kucing dgn harga Rp. 2500,00, sate telor, sate ati, dgn harga Rp. 3000, dan Kopi Joss Rp. 5000..

Nasi Kucing and friends
Kopi Joss, adlh kopi hitam yang dicampur dgn arang yang masih membara..



Murahkan? Yuk di coba..

Setelah makan, kita jalan menjelajah Malioboro hingga kawasan Titik Nol Kilometer, Yogyakarta.
Sepanjang jalan Malioboro, banyak sekali pedagang baju batik khas Yogya, Wedang Ronde dan Jahe, Andong2, Becak2, dan masih bnyk lagi..

Setelah jauh berjalan, disini kita juga melewati bangunan2 jaman dahulu di kota, salah satunya yaitu Museum Benteng Vredeburg, sayangnya Museum ini sudah tutup dan buka setiap hari Pukul 08.00-16.00 WIB..




Lelah sudah perjalanan hari pertama ini, setelah ratusan selfie kemudian kita kembali ke penginapan untuk beristirahat menyambut hari kedua esok..

Day 2 :

Hoaaaaaaaaaaaaammmm, aku bangun jam 4 pagi, kakiku terasa pegaaaaaaaaaaaaal sekali, mungkin karena tadi malam berjalan lumayan jauh..
Aku langsung bangunkan teman2 yang lain, karena pagi ini kita harus mencari sewa motor untuk pergi ke Pantai Indrayanti yg berada di Gunung Kidul..

Kita berunding dulu dgn Pak Heru, info Pak Heru, untuk sewa motor atau mobil tanpa driver harus ada uang jaminan sekitar 5juta, dan uang sewa motor 24 jam sekitar 70ribu, sewa mobil sekitar 600ribu-700ribu..
Kebetulan Pak Heru mempunyai tentangga yang menyediakan sewa mobil, beliau pun akhirnya memanggilkan Pak Bambang..

Pak Bambang menawarkan Rp. 600.000 dgn kapasitas mobil kijang inova, 12 jam, di driver sendiri oleh dia..

Sebelum menyetujui kita sarapan dulu di RM Ceria di Jl. Letjend Suprapto, makan enak harga terjangkau :D

Akhirnya kita kembali ke penginapan dan mengambil tawaran Pak Bambang tadi..
Pergilah kita menuju Gunung Kidul, lumayan jauh, dan sepertinya tidak mungkin kalo kita pake motor, apalagi aku dibonceng Linda :D

Jarak yg di tempuh sekitar 1 jam setengah, ternyata di Gunung Kidul itu banyak sekali tempat wisata..
Tiket masuk seharga Rp. 30.000,  dgn tmpat wisata sebanyak 15 Spot yaitu :
1. Pantai Indrayanti (Pantai Pulang Sawal)
2. Pantai Baron
3. Pantai Siung
4. Pantai Jogan
5. Pantai Pok Tunggal
6. Pantai Sundak
7. Pantai Krakal
8. Pantai Sepanjang
9. Pantai Slili
10. Air Terjun Sri Gethuk
11. Goa Gelatik
12. Goa Jomblang
13. Gunung Nglanggeran
14. Cave Tubing Kali Suci
15. Goa Seropan
Setiap tempat wisata bayar parkir sebesar Rp.5000,

Tapi tidak semua objek wisata kita kunjungi, hanya ada 6 pantai, karena waktu yang sangat terbatas :

Pantai Indrayanti
Pantai Krakal

Pantai Slili
Pantai Kukup
Pantai Sepanjang

Pantai Baron
And We're Verry Happy :D

Seharian penuh kita menikmati Pantai..
Pukul 18.30 WIB kita go out, tidak langsung ke penginapan, karena kita mau menikmati dulu indahnya Bukit Bintang di Gunung Kidul ini..
Brrrrrrrrrrrrrrrr dingin, anginnya kenceng banget, di temani segelas Cappucino ..



Sepulang dari sini, kita berencana untuk pergi ke Alun2 Kidul, tapi sesampainya disana Becak2 berlampu, dan bergambar Hello Kitty tidak ada, karena sedang di adakan pertunjukan Wayang Kulit, dan kami pun kembali ke penginapan..

Pukul 22.00 WIB, kita jalan2 dan cari makan di Malioboro, semakin malam, jalanan Malioboro semakin ramai, angkringan2 pun sangat penuh pengunjung..

Pukul 00.00 WIB, kita kembali ke penginapan dan beristirahat, untuk menyambut hari ketiga esok :D

Day 3 :

Hari ini terakhir kita di Yogya, hmmmm sedihnyaa, berasa pengen tinggal disini..
Maka dari itu hari terakhir ini, harus benar2 di nikmati hahaha..

Pagi pukul 05.00 WIB kita bersiap2 untuk pergi ke Candi Borobudur, sebelum pergi kita sarapan dulu nasi goreng yang di buatkan oleh istri Pak Heru, dan kita di bekali cemilan juga, betapa baiknya pemilik penginapan ini :)

Pukul 08.00 kita menuju Halteu, untuk menunggu Trans Yogyakarta 2B, ongkosnya Rp. 3600.
Ingat harus uang pas, kalo tidak nanti tidak akan ada kembalian :D

Setelah setengah jam menunggu, akhirnya datang juga Busnya, banyak touris asing juga yg akan pergi ke Borobudur.
Perjalanan sekitar satu jam setengah, lalu kami transit di Terminal Jombor, disana kita naik Bus lagi, aku lupa nama Bus nya apa, tapi pasti ada Kenek atau Kondekturnya yang menawarkan, ongkosnya Rp. 20.000,00.
Perjalanan sekitar satu jam setengah juga..

Sesampainya disana kita turun di Term. Borobudur, jaraknya tidak begitu jauh, tapi karena lelah, akhirnya kita menggunakan andong dgn harga Rp. 20.000,00..


Sampai juga di gerbang Borobudur, tiket masuk sebesar Rp. 30.000,00


Sebelum naik ke atas Candi, kita di pinjamkan semacam samping, yang dipakai/diikatkan di pinggang, gratisss..


Panasnya disini melebihi panas di pantai kemarin, meskipun sudah pakai topi dan kacamata hitam.
Akhirnya kita sewa payung juga, harganya Rp. 5000.
Sebelum naik ke atas lebih baik bawa dulu minum, karena disana tidak ada yang berjualan, kecuali makanan berat, karena disana tidak diperbolehkan..







2 jam kita berada di atas candi, semakin siang panas semakin memuncak, kita memutuskan untuk cari makan, tempat makan ini berada di sekitar bawah candi, selain tempat makan ada juga tempat oleh, dari mulai kaos Djogja, kaos Borobudur, baju batik, tas, sandal, accesoriss, dan masih banyak lagi..

Kita juga akhirnya beli oleh2 disini, kecuali bakpia dan lanthing..
Rencananya setelah pulang dari Candi, kita akan mengunjungi, Keraton dan Taman Sari Yogyakarta, tapi ternyata waktunya tidak cukup :(, pulang dari Candi aja Pukul 14.00 WIB, sampe ke penginapan Pukul 16.00 WIB, jadi kita langsung siap2 aja untuk pulang, karena Pukul 19.00 harus sudah berada di kereta..

Sebelum pergi, Linda di antar oleh Pak Heru untuk membeli Bakpia dan Lanthing di pabriknya langsung, yaitu di Bakpia Pathok 25. Kita juga memberi bingkisan untuk Pak Heru dan istrinya, sbg tanda terimakasih kita selama kita berada disini.

Untuk pergi ke STA. Lempuyangan dgn berjalan kaki sepertinya tidak akan keburu, so kita di carikan Taxi oleh Pak Heru dan istrinya. Setelah dapat, lalu kita pamitan kepada mereka, berat rasanya meninggalkan penginapan ini beserta isi kota Djogja ini, kurang lama juga kali ya kita liburannya, hehehe..

Terimakasih Pak Heru's family, terimakasih Pak Bambang, terimakasih Djogja, terimakasih untuk holiday kali ini, mudah2an kita di beri waktu dan kesempatan lagi untuk menikmati keindahan Malioboro dan tempat wisata disana yg belum terjamah :D

Terimakasih juga untuk kalian yg sudah meluangkan waktu untuk membaca postingan liburan ku ini, di tunggu ya postingan2 yg lainnya..